Gunung ini memiliki banyak puncak, tetapi yang paling dikenal adalah Puncak Klop dan Watu Bengkah. Puncak Klop berada di tengah sedangkan Puncak Watu Bengkah berada di selatan. Di Puncak Klop terdapat prasasti yang menandakan itulah puncak tertinggi dari gunung ini, juga pedang besar yang tertancap di atas prasasti, sehingga sering juga Puncak Klop dikenal sebagai Puncak Pedang. Puncak Watu Bengkah biasanya sering digunakan untuk pengibaran bendera merah putih saat perayaan HUT RI dan tempat berkemah karena relatif lebih banyak datarannya daripada Puncak Klop.
Jangan melihat dari mpdl-nya, cobalah dahulu menjajaki trekking gunung kecil ini sebelum memutuskan gunung ini enteng atau berat untuk didaki, hahaha...
Pendakian Gunung Klotok diawali dari basecamp berupa warung yang sekaligus sebagai tempat kita memarkir motor atau mobil, di depan UNIK (Universitas Kadiri). Untuk mencapai UNIK, kita bisa naik bus dari Surabaya lalu turun di perempatan yang menuju Goa Selolangleng, lebih tepatnya bernama perempatan Sukorame. Tarif bus Surabaya - Kediri hanya 25-30.000. Dari perempatan ini, kita bisa ngegrab saja, sekitar 20.000 sampai di UNIK.
Untuk registrasinya, tidak ada tiket, namun kita membayar biaya sebesar 10.000 per orang. Perlu bekal? Jajaran penjual nasi dan makanan ringan banyak berjajar di sepanjang jalan depan UNIK karena di ujung jalan adalah wisata Goa Selomangleng yang cukup ramai, di belakangnya juga ada pemandian milik Brigif.
Pendakiannya sendiri tidak memakan waktu yang lama. Cukup 1-2 jam saja jika ke Puncak Watu Bengkah atau 2-3 jam kalau kita ke Puncak Klop. Terdapat 2 rute yang biasa digunakan para pendaki untuk mencapai Puncak gunung ini. Rute favorite pendaki merupakan rute bawah atau menyisiri punggungan bukit dengan jalanan yang cukup landai namun cukup jauh. Rute lainnya ialah melalui belakang Goa Selomangleng yang langsung melewati tengah bukit dan melewati Goa Selobale. Kedua rute ini akan bertemu pada satu tanah lapang yang juga merupakan Pos 1 "Proliman". Dari Pos 1 kita haruslah menentukan pilihan akan ke Puncak Klop atau Puncak Watu Bengkah. Untuk menuju ke Puncak Watu Bengkah bisa berbelok ke kanan sedangkan untuk ke Puncak Klop kita lurus saja.
|
pos 1 |
Sebagai catatan, jalur dari Pos 1 menuju Puncak Klop waktu kami lewati sudah banyak tertutup perdu dan sarang laba-laba, karena memang sangat jarang pendaki yang menuju ke sana. Biasanya yang ke sana hanya anggota Brigif yang mengambil baret, maka tak heran, di samping prasasti Pedang, terdapat juga monument berbentuk topi baret brigif dan tiang bendera untuk pengibaran bendera saat upacara pembaretan digelar. Jalur menuju Puncak Klop ini lebih menanjak parah dibandingkan dengan jalur menuju Puncak Watu Bengkah.
|
Puncak Pedang / Puncak Klop |
Jika kita memilih menuju Puncak Watu Bengkah, jalurnya lebih landai dan tak jauh dari lapangan pos 1, kita bisa menjumpai sebuah sungai yang cukup deras airnya. Namun jangan heran, warna air di sungai ini tak pernah bening, selalu berwarna kecoklatan, meskipun tidak sedang musim hujan. Sebuah belokan sebelum sungai, bisa mengarahkan kita ke Candi Klotok, tepatnya jika kita memilih lurus sedangkan jika kita memilih ke Puncak Watu Bengkah, kita harus berbelok ke kanan lalu menyeberangi sungai.
|
pertigaan candi klotok atau puncak watu bengkah |
|
sungai |
|
jalur lama vs jalur merah putih sebelum watu bengkah |
|
pertigaan menuju rumah mbah katimin |
Comments
Post a Comment
Please enter ur comment here...-.~