Review & Diskusi Film Kick Ass

  • Conversation started October 22, 2010


  • Silvana Ratri Widharwanti
    Diskusi Jumatan 15 Oct 2010
    Setelah sekian lama absen dari pelaporan notulen hasil diskusi Jumatan, kali ini saya mencoba sedikit bercerita.
    Jumatan kali ini istimewa, bukan karena filmnya yang bagus, bukan pula karena pesertanya yang membludak, atau karena semua hal yang serba sempurna, tapi.. justru karena dengan semua keterbatasan yang ada, diskusi jumatan tetap berjalan
    Terima kasih atas semangat diskusi yang membara, teman-teman
    Diskusi jumatan kemarin sebenarnya sangat sederhana. Dengan hanya dihadiri 5 peserta, film comedy-action yg baru saja turun dari tayang di bioskop ini diputar. Judulnya 'Kick-Ass'. Bercerita tentang seorang cowok kuliahan -penggenar komik - yang tergugah untuk menjadi seseorang yang ketika melihat sesuatu yang salah tak hanya menonton, tetapi berbuat, di samping keinginan sampngannya untuk mendapatkan cewek kampus yang sudah lama diincarnya. Pencarian pun dilakukan melalui internet, untuk kostum. Dan ketika kostum datang, mulailah Dave-nama cowok itu- beraksi. Tanpa bekal ketrampilan bela diri sedikit pun, dia mulai merambah gang-gang kecil dengan kostumnya untuk latihan seperti spiderman -meskipun tentu saja tak bisa. Siang hari, kostum dipakai di bawah kemeja kuliah. Dan saat beraksi yang ditunggu-tunggu pun tiba. Sepulang kuliah, dia mendapati dua orang preman sedang berusaha mencongkel jendela mobil.
    Sayang, ketika dia berusaha menjadi pahlawan, justru dia mendapat pukulan yang tak dapat dielak, sebuah tikaman pisau lipat di perut dan menjadi korban tabrak lari saat dia terhuyung karena tikaman di perutnya. Tak ayal, dia diangkut ke Rumah Sakit. Namun, berita yang diterima ayah maupun teman-teman sekolahnya, dia masuk RS dalam keadaan tanpa busana sehingga semua orang mengira dia adalah gay.
    Cerita lain, seorang mantan polisi yang akhirnya menjadi penjual senjata api karena pernah menjadi korban fitnah mafia besar yang akan ditangkapnya. Selama di dalam penjara, istrinya yang tengah hamil tak mampu menghadapi beban hidup sendiri, hingga akhirnya memutuskan untuk bunuh diri dengan OD. Untunglah bayi mereka selamat, dan kemudian dirawat oleh Marcus, sahabat sang polisi - yang sampai sekarang masih menjadi polisi - hingga sahabatnya keluar dari penjara. Mindy, nama anak perempuan polisi itu, dididik dalam dendam kepada boz mafia yang menyebabkan ibunya meninggal sehingga setiap hari dalam hidupnya hanya diisi dengan latihan menggunakan senjata dan teori-teorinya.
    Cerita ketiga, tentang seorang anak kaya raya di sekolah yang sama dengan Dave. Ke manapun dia pergi, bodyguard selalu menjaganya. Ayahnya seorang bos besar, bos mafia, yang tak segan-segan melakukan penyiksaan terhadap orang lain yang dianggap menghalangi tujuannya.
    Bertemunya ketiga cerita ini dan akhirnya, mungkin mudah ditebak. Mantan polisi dan anaknya menemukan celah untuk membalas dendam dengan membantu Kick-Ass. Mafia dan anaknya melihat perbuatan "Kick-Ass" dan menduga dialah penyebab kematian sebagian anggota geng mafia, maka dia ditangkap, akhirnya saat bersama dengan mantan polisi dan anaknya.
    Walau pada akhirnya Kick-Ass, Hit Girl (Mindy), dan Black Mist (anak mafia) selamat dari peperangan, namun sang mantan polisi (mati dibakar) dan mafia (mati ditembak bazooka oleh Kick-Ass) serta banyak pemain figuran menjadi korban dalam pertempuran ini.
    Di akhir cerita, Kick-Ass dan Hit Girl memutuskan untuk menjalani hidup selanjutnya sebagai manusia normal saja, sudah cukup puas menamatkan
    cerita balas dendam yang memakan banyak korban. Sedangkan si anak mafia
    tetap terobsesi untuk menjadi superhero dengan berbagai kostum, hanya dengan tujuan untuk pamer.
    Sebenarnya, cerita dan alur film comedy-action ini biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa kecuali karena baru turun dari layar lebar. Hanya saja, inilah istimewanya nonton film bersama di Diskusi Jumatan dibanding di bioskop manapun. Selalu ada pemaknaan yang dapat kita gali. (seperti pesan tetua dalam diskusi jumatan )
    Seperti tetap bergulirnya diskusi jumatan malam itu, Dave tidak menunggu sempurna untuk berbuat sesuatu. Di tengah semua keterbatasan, niat baik untuk orang lain tak dapat dihalangi, daripada hanya menjadi penonton terhadap kejahatan (baca: ketidakbenaran) yang sedang terjadi. Di tengah dunia sekarang yang dipenuhi orang-orang egois yang tak peduli orang lain, kita bisa bertindak, karena sebenarnya tiap orang bisa menjadi pahlawan. Tindakan itu tidak harus besar karena pertolongan kecil saja sudah berarti. Nantinya, firman yang dicuplik dari Injil akan muncul "Barangsiapa setia dalam perkara kecil, maka kepadanya akan dipercayakan perkara-perkara yang besar". Selama tujuan awal kita baik (bukan balas dendam), pasti ada pertolongan dalam proses itu, dan hasil akhir yang baik pula yang pasti akan didapat. Jadi, mari bertindak dan membawa perubahan. Jangan menjadi NATO = No Action Talk Only, or Watch Only

Comments