Kendalisodo - Mahakarya Candi Penanggungan




Kendalisodo .
Penduduk sekitar menyatakan kalau candi-candi peninggalan jaman Majapahit sekitar penanggungan mempunyai 2 masterpiece:
~ Kendalisodo
~ Candi Kerajaan
.
Jika Anda sudah pernah mengunjungi Candi Kerajaan, lalu mengunjungi Kendalisodo, Anda Akan tau betapa Kendalisodo ini benar2 masterpiece: the best ever 
.
Dari pemandian Jolotundo,
Kita harus berjalan Naik Dan turun beberapa Bukit,
Menyeberangi 3 sungai kering,
Melewati Candi Kama 2, Naga 3, Dan sebuah Candi tak bernama Di luar jalur,
Dengan total waktu trekking sekitar 4 jam,
Kita Akan sampai Di Candi Kendalisodo
Pada 1212 mdpl
It's so amazing 
.
Dipahat pada dinding bongkah Batu besar
Yang mmenyusun struktur Bukit Bekel,
Sisi belakang Candi Kendalisodo memang sudah puncak Bukit Bekel sendiri,
Hanya butuh berjalan 100 m Naik untuk sampai puncak Bukit 
.
Pada pendakian ke-2 ke Candi Kendalisodo, jalur yang kami lalui pertama sudah terputus oleh sungai yang longsor sampai ke Jedong.
Jalur kami tersebut disebut jalur III, ya, sebab ada 2 jalur lain yang bisa kita lalui untuk mencapai Kendalisodo, yang lebih dekat daripada jarak tempuh jalur 3, dan tentu saja tanpa perlu melewati sungai longsor.
.
Jalur 1
Adalah jalur yang pertama kali kita temui setelah kita berbelok dari arah Jolotundo.
Papan petunjuknya jelas: digambar pada selembar papan hijau fluoresece di sisi kiri jalur.
Dari papan petunjuk ini, kita diarahkan untuk mengambil tikungan ke kanan, lalu naik tak habis-habis.
sungai kering berbatu lumut

Jangan harap dalam 1 jam Anda sudah akan menemukan Candi Kursi, yang ada nanti kecewa, seperti ditinggal saat masih berharap penuh #ehh..
25 Menit berjalan, kita melewati tanjakan berupa hutan dengan pohon berkayu dan mulai tampak pakis-pakis besar berduri. Hati-hati lewat di bagian atas dari menit ke-20 an karena pakis-pakis berduri menghadang di depan dan atas Anda. Sebelum menanjak menuju pakis-pakis, kita akan berjumpa dengan cabang yang merupakan tembusan dari jalur 2.

Lalu, kita akan berhenti pada dataran, setelah menyeberangi semacam sungai kering berbatu berlumut, dengan sebuah pohon besar dengan akar menjalar ke mana-mana di sisi atasnya.
pohon besar dgn akar menjalar

Tak usah menjangkau sisi atasnya, kita hanya perlu terus berjalan mengikuti setapak, melewati hutan bambu, dan 20 menit kemudian menjumpai tanah datar -yang cukup untuk mendirikan tenda- dengan 2 buah tumpukan batu persegi yang merupakan makam: yang besar lengkap dengan nisannya, meskipun tak tertulis nama pada nisan tersebut, dan yang kecil hanya tumpukan batu saja.
nisan besar

nisan kecil

10 menit dari makam tersebut, voilaaa... Candi Kursi ^_^
Candi Kursi berupa batu besar berlumut, dengan lubang pada bagian tengahnya, mungkin dahulu bisa dijadikan tempat duduk? Tapi aku menduga, yang tampak ini hanyalah kaki dari sebuah bangunan candi yang lebih besar.

candi kursi
gua tempat bertapa di depan candi kursi

Di depan Candi Kursi, dipasang papan nama, tepat di depan sebuah gua kecil untuk bertapa. Ini gua untuk tempat bertapa maupun beristirahat para peziarah sepertinya, bisa dipakai beristirahat 1-2 orang di dalamnya.
akar yang memerangkap Goa Buyung dan pohon tumbang yang menghalangi jalan menuju Goa Buyung

pohon tumbang ygg menutup tangga menuju goa buyung. Tampak goa buyung di sisi kanan atas foto.

Perjalanan berikutnya masih naik dan lewat jalan berbatu besar-besar yang cukup licin, kalau turun lewat sini, nampaknya akan cukup susah. Di ujung jalan, vegetasi terbuka. Sebuah pohon besar tumbang menindih tangga menuju Goa Buyung. Mau tak mau, kami harus melipir menghindari pohon tumbang, dan akhirnya tiba di Goa Buyung 10 menit dari Candi Kursi.



Goa Buyung jauh lebih besar daripada Goa di Candi Kursi. Bahkan ada semacam amben tempat tidur dari bambu di dalam goa, menempel pada sisi kirinya. Atap dari amben ini, langsung tembus ke atas goa, yang merupakan akar dari sebuah pohon besar lain.
pak bowo di depan batu tempat pemujaan & cak buang di depan goa buyung
Tepat di teras Goa Buyung, diletakkan sebuah batu pemujaan yang cukup luas - mungkin dulu ada arca diletakkan di sini - dengan keterangan angka tahun dengan tulisan sansekerta pada sisi dinding belakangnya.
Teras goa buyung cukup luas, bisa untuk mendirikan sebuah tenda, di samping bisa untuk beristirahat 2 orang di dalam Goa Buyung sendiri.




beberapa pohon tumbang sepanjang sisi atas sungai longsor
Lepas dari Goa Buyung, jalur selanjutnya mau tak mau menyeberang melewati sisi atas sungai yang longsor.
Beberapa pohon disusun untuk menandai jalan pada sungai kering yang longsor, lalu beberapa tongkat ditancapkan pada sisi seberang sungai, sebab tak ada pegangan sama sekali pada sisi seberang untuk naik. Di atasnya, vegetasi sudah kembali ke hutan berkayu kecil, dan di antara rimbun pohon tampaklah Candi Kama III.
merangkak naik menuju seberang sungai longsor


Masih seperti dulu, Candi Kama III -yang bentuknya seperti lingga pemujaan- keberadaannya minim petunjuk.
peta jalur pertemuan
Untuk menuju ke Candi Kendalisodo, kita tinggal mengikuti jalan setapak ke arah atas, sampai dijumpai persimpangan: kanan ke arah kendalisodo, kiri ke arah Candi Kama 2. Pertigaan ini juga merupakan pertemuan jalur I, II, dan III. Tak sampai setengah jam dari Candi Kama II, tampaklah Sang Mahakarya Kendalisodo, berdiri dengan agung dan anggunnnya.


end.. hell yeah, ini perjalanan pulang kami lewat jalur 3, yang artinya harus menyeberang bagian bawah sungai longsor: turun ke sungai lalu naik ke atas sisi seberang sana


.
Sayang, selalu Ada sisa2 sampah tertinggal.. Jadi..
Saia tak Akan jengah menyampaikan:
"Mari Kita pelihara lingkungan, peninggalan sejarah, Dan bumi kita,
Dengan tidak meninggalkan apa pun selain kenangan,
Tidak mengambil apa pun selain gambar,
Dan tidak membunuh apa pun selain waktu"
.
Salam 1 bumi 1 hati 
.
.
#penanggungan #candipenanggungan
#kendalisodo #candijolotundo #candinaga #candikama #nagapeksi #candikerajaan #masterpiece #greattemple #amazingtemple #sejarahindonesia #wonderfulindonesia #exploreindonesia #explorealamindonesia #pendakipeduli #pendakiperempuan #urbanhiker #perempuanpendaki #pendakilestari #jelajahpenanggungan #explorepenanggungan #exploremojokerto #amazingindonesia

Comments