Percayalah..
Panas pake bangett buat nyampe sini
Sepertinya cuma 3 jam perjalanan
Tapi trekking siang di musim kemarau
Dan sampai puncak jam 12 siang itu
Sesuatu.. :p :p
.
.
Patokannya dari siniL P-WEC. Dari jalan depan P-WEC, kita ikuti jalan utama sampai belokan ke kanan yang ke-2, lalu naik. Tidak ada parkiran motor sih, jadi bisa kita titipkan di rumah depan toko kelontong sebelum belok ke kanan atau di rumah warga sekitar.
Belokan ke kanan ini jalan sudah menanjak, masih pavingan / aspal (aku lupa persisnya), lalu masuk jalan tanah makadam dengan kiri-kanan kebun jeruk. Ada beberapa belokan dan itu cukup membingungkan kami karena, pesan ibu di bawah, jalan makadam ini lalu belok kanan. Maka, tiba di belokan yang paling besar, kami berhenti dan bertanya kepada penduduk yang terlihat tak jauh dari situ. Menurut info ibu-ibu, kami benar belok ke kanan, namun info seorang bapak malah kami diminta lurus lalu belok kiri. Makin bingung, hahaha...
Baiklah, kami putuskan belok kanan dan siap nyasar :D
Jalan yang kami lalui masih lebar namun sekarang tanpa batu-batu, hanya tanah kering yang berdebu. Di kiri kanan jalan kini diselingi pohon alpukat, buahnya masih kecil-kecil begini namun sudah pada berjatuhan. Beberapa bapak tampak mengepak kayu-kayu potongan ke atas motor. Kami sempat bertanya lagi kep mereka dan menurut info mereka, lurus saja sampai ada lapangan lalu belok kanan.
Lapangan yang dimaksud tak juga kami temukan. Di depan sana, kami melihat vegetasi sudah berubah jadi hutan karet di sisi kiri dan ladang yang baru dibuka di sisi kanan. Sebuah gubug berdiri di tepi ladang dan tampak 2 orang bapak. Maka kami turun ke sana dan bertanya memastikan. Infonya, kami ikuti saja jalan setapak ini lalu nanti di ujung belok kanan. Batinku, dari tadi belok kanan terus, tapi lapangannya juga tak ada :D :D
Jalan setapak yang kami lalui tidak selebar tadi lagi, kini hanya muat untuk sebuah motor dan seorang pejalan kaki. Masih menanjak tipis-tipis. Di ujung tanjakan, voila.. kami berjumpa jalur lain yang lebih lebar dari arah kanan dan pendaki lain yang baru turun, wahh... legaa... Kami di jalan yang benar ternyata, hahaha...
Kini jalan kami lebar, seperti jalan di awal, dan mulai bisa ditemukan plakat petunjuk. Sampai di perempatan, Pilih jalan lurus sedikit lalu ke kanan yang agak menanjak. Sekarang jalur kita tanah lebar setapak dan menanjak, di antara pohon-pohon pinus. Daun-daun pinus jarum kering bertebaran di tanah dan membuat jalanan cukup licin. Masih nanjak terus yaa.. panas2 berdebu. Sisi kiri kini tampak jurang dan kami tiba di percabangan. Lurus ke arah bawah atau kanan ke arah naik. Sebuah motor penduduk melintas menuju arah bawah. Jalur tersebut tembus ke desa dan infonya bisa sampai kaki Gunung Kawi Batu Tulis, woww...
Kami belok kanan dan lebih menanjak, sampai masuk hutan hijau namun panasnya masih tetap tembus sampai jalan yang kami lalui, mendidih di ubun-ubun, maklum..waktu hampir mencapai tengah hari.
Sudah lebih 2 jam kami berjalan namun belum juga nampak tanda-tanda sampai. Masih hutan. Di salah satu dataran di bawah pohon yang paling rindang, seorang teman memutuskan berhenti. Ia menunggu saja di sini dan tidak lanjut ke puncak. Maka sisa kami ber4 lanjut naik bergegas. Pohon besar di depan tampaknya bisa dipakai untuk berteduh sejenak namun ternyata kami salah. Jalan kami telah masuk vegetasi perdu dan pohon yang kami lihat ternyata menjorok jauh dari jalur, maka urung kami beristirahat dan lanjut menapak naik dengan gontai namun ingin segera sampai.
Panasnya mentari makin menyengat kala vegetasi berubah menjadi ilalang tinggi. Jalannya pun makin menanjak, fiuh fiuhhh...
Tepat ketika matahari di atas ubun-ubun, kami melihat tanah datar gersang di ujung tanjakan: PUNCAKKK...
Lengan-lengan baju kami singksingkan lalu membasahi nya dengan air dari selang yang sedikit terbuka lalu kami minum puas-puas.
Tanah di puncak berdebu, panas, dan gersang, welll... untunglah ada sebatang pohon rindang yang bisa dijadikan tempat berteduh sambil membuka perbekalan.
View di bawah sana sungguh indah, apalagi hari sedang cerah-cerahnya. Di ujung kiri lanskap, kami lihat sebuah gunung gagah berdiri. Mungkin Gunung Kawi.
📌bukit Jabal, 1470 mdpl, Dau, Malang, Jawa Timur, Indonesia .
.
______________________________________
.
Trust me..
It's not that easy eaching this place
Seems the trek took 3 hours hiking only
But hiking in summer time
And reaching the top at 12 o'clock
Is really.. Something.. 🥵😝
.
. 📌Jabal hill, 1470 masl, Dau, Malang, East Java, Indonesia .
.
#bukitjabal #bukitjabalmalang #bukitjabalviasumberbendo #exploremalang #exploremalangraya #jelajahmalang #malangkipa #yoikimalang #jalanjalanmalang #gadispendaki #pendakijelajahnusantara #pendakicantik #cewekpendaki #perempuanpendaki #perempuangunung #wonderfulindonesia #malanghits #malangmbois #pendakiceria #gunungmalang #jelajahnusantara #jelajahmalang #exploremalang #doyanjalan #minggatkesini #adventuregaul
Comments
Post a Comment
Please enter ur comment here...-.~