Kalau main ke Tumpang, Malang, jangan lupa main ke Coban yang satu ini.
Angkutan ke sini masih susah sih.. waktu itu kami carter angkot dari Pasar Tumpang, jadi rame-rame mainnya, hehehe...
Dari tempat parkir angkot carteran, kami berjalan turun lewat jalan semen-an sekitar 15 menit, lalu menanjak sekitar 15 menit lagi. Ya, selanjutnya masuk jalan tanah yang naik dan turun, berapa menit masing-masing nggak ingat, haha.. Yang pasti lumayan lah buat pemanasan.
Ada 2 warung kecil yang menyediakan minuman dalam botol pada jalur dan sebuah warung dengan bangunan semi permanen dari papan kayu di ujung track, tepat di samping Coban.
Sampai di ujung track, percayalah, meskipun teman-teman tak bisa berenang, pasti jernih nya air yang mengalir sangat menggoda kita untuk menceburkan diri, yakinn... Aku udah kena hipnotis jernih nya air ini soalnya, meskipun aku ngga bisa berenang, hahahahaa...
Di dasar runtuhan air coban, kita bisa duduk-duduk tanpa seluruh badan tercelup.
Di sisi atasnya, ada sebuah gua di antara daun-daun tumbuhan menjalar di sepanjang dinding tebing belakang. Penduduk sekitar percaya kalau di dalam gua tersebut banyak terdapat ular, sehingga sangat tidak diijinkan kita masuk ke sana. Masuk akal banget karena gua tersebut memang gelap, sempit, dan lembab, tentunya sangat nyaman bagi ular untuk bersarang di situ.
Setelah main air, kami ngopi-ngopi sambil ngobrol di bangku-bangku kayu depan warung, sambil tetap memandangi jernihnya air. Hmmm... nikmat mana lagi yang kau dustakan :D
Angkutan ke sini masih susah sih.. waktu itu kami carter angkot dari Pasar Tumpang, jadi rame-rame mainnya, hehehe...
Dari tempat parkir angkot carteran, kami berjalan turun lewat jalan semen-an sekitar 15 menit, lalu menanjak sekitar 15 menit lagi. Ya, selanjutnya masuk jalan tanah yang naik dan turun, berapa menit masing-masing nggak ingat, haha.. Yang pasti lumayan lah buat pemanasan.
Di ujung bawah, sebuah air terjun tunggal yang besar menyapa gagah.
Untuk mencapai Cuban Sumber Pitu nya, kita harus menyeberang Cuban Tunggal ini, lalu melipir naik.
Ada 2 warung kecil yang menyediakan minuman dalam botol pada jalur dan sebuah warung dengan bangunan semi permanen dari papan kayu di ujung track, tepat di samping Coban.
Sampai di ujung track, percayalah, meskipun teman-teman tak bisa berenang, pasti jernih nya air yang mengalir sangat menggoda kita untuk menceburkan diri, yakinn... Aku udah kena hipnotis jernih nya air ini soalnya, meskipun aku ngga bisa berenang, hahahahaa...
Di dasar runtuhan air coban, kita bisa duduk-duduk tanpa seluruh badan tercelup.
Di sisi atasnya, ada sebuah gua di antara daun-daun tumbuhan menjalar di sepanjang dinding tebing belakang. Penduduk sekitar percaya kalau di dalam gua tersebut banyak terdapat ular, sehingga sangat tidak diijinkan kita masuk ke sana. Masuk akal banget karena gua tersebut memang gelap, sempit, dan lembab, tentunya sangat nyaman bagi ular untuk bersarang di situ.
Setelah main air, kami ngopi-ngopi sambil ngobrol di bangku-bangku kayu depan warung, sambil tetap memandangi jernihnya air. Hmmm... nikmat mana lagi yang kau dustakan :D
Comments
Post a Comment
Please enter ur comment here...-.~