video perjalanan
Perjalanan kami berawal dari desa di kaki Pegunungan Anjasmoro
Dari aliran sungai bening dengan capung-capungnya
Konon, keberadaan capung adalah
salah satu indikator lingkungan bebas polusi
Kami mulai menyusur hutan bambu
berbatu-batu sepanjang tepian sungai
Sesekali bertemu penduduk yang menjaga ladangnya
dan beberapa yang turun dari mencari rebung
Naik-turun rapatnya hutan bambu sampai hilang arah
Perjalanan pertama kami putuskan turun kembali ke perkampungan
sebelum pukul 4 sore
demi keselamatan bersama
Kali ke-2, meskipun kami sudah perkirakan jalur yang benar,
masih juga kami berputar-putar dalam lebat hutan bambu
4 jam kami berjalan,
naik & naik mencari punggungan,
keluar dari hutan
menerabas ilalang yang tingginya di atas kepala kami
Lalu masuk sabana dan voila.. beberapa punggungan Pegunungan Anjasmoro cantik menyapa
Watu candi memang sudah nampak di seberang tempat kami berdiri,
tapi tak juga kami capai
Ketika tampaknya sudah dekat,
kami masih terpaksa harus memutar
turun lewat dalam hutan lagi
Total 5 jam, kami baru tiba di Watu candi nan megah
Syukur tak henti
Namun waktu membuat kami harus bergegas
turun ke perkampungan sebelum hari gelap
.
Tak henti kami kagumi
Gemericik sungai jernih tanpa polusi
Hutan bambu & hutan kayu lebat pastilah yang memberi supply air sungai
Serta kearifan lokal pada Watu Candi yg akhirnya kami jumpai .
Ku rasa ku tlah jatuh cinta
Lagi, dan lagi
Cinta pada penjelajahan
Cinta pada alam ini
Sungai, hutan, sawah, ladang
Cinta pada sejarah & peninggalan para leluhur
Cinta kearifan lokal negeri ini
Maka..
Selama masa pandemi
Karena aku cinta
Dan cinta itu peduli, menjaga, dan ingin yang terbaik untuk yg dicinta,
Aku tahan ego ku untuk menjelajah hutan dan segalanya
Aku beri waktu cintaku untuk beristirahat
Karena aku cinta
.
.
.
.
.
#jejakHijaumu #adopsiBibit #alamsehatlestari #asri #anjasmoro #pegununganAnjasmoro #watucandi #jombang #samigaluh #pendakipeduli #pendakiLestari #exploreJombang #coronavirus #covid
Perjalanan kami berawal dari desa di kaki Pegunungan Anjasmoro
Dari aliran sungai bening dengan capung-capungnya
Konon, keberadaan capung adalah
salah satu indikator lingkungan bebas polusi
Kami mulai menyusur hutan bambu
berbatu-batu sepanjang tepian sungai
Sesekali bertemu penduduk yang menjaga ladangnya
dan beberapa yang turun dari mencari rebung
Naik-turun rapatnya hutan bambu sampai hilang arah
Perjalanan pertama kami putuskan turun kembali ke perkampungan
sebelum pukul 4 sore
demi keselamatan bersama
Kali ke-2, meskipun kami sudah perkirakan jalur yang benar,
masih juga kami berputar-putar dalam lebat hutan bambu
4 jam kami berjalan,
naik & naik mencari punggungan,
keluar dari hutan
menerabas ilalang yang tingginya di atas kepala kami
Lalu masuk sabana dan voila.. beberapa punggungan Pegunungan Anjasmoro cantik menyapa
Watu candi memang sudah nampak di seberang tempat kami berdiri,
tapi tak juga kami capai
Ketika tampaknya sudah dekat,
kami masih terpaksa harus memutar
turun lewat dalam hutan lagi
Total 5 jam, kami baru tiba di Watu candi nan megah
Syukur tak henti
Namun waktu membuat kami harus bergegas
turun ke perkampungan sebelum hari gelap
.
Tak henti kami kagumi
Gemericik sungai jernih tanpa polusi
Hutan bambu & hutan kayu lebat pastilah yang memberi supply air sungai
Serta kearifan lokal pada Watu Candi yg akhirnya kami jumpai .
Ku rasa ku tlah jatuh cinta
Lagi, dan lagi
Cinta pada penjelajahan
Cinta pada alam ini
Sungai, hutan, sawah, ladang
Cinta pada sejarah & peninggalan para leluhur
Cinta kearifan lokal negeri ini
Maka..
Selama masa pandemi
Karena aku cinta
Dan cinta itu peduli, menjaga, dan ingin yang terbaik untuk yg dicinta,
Aku tahan ego ku untuk menjelajah hutan dan segalanya
Aku beri waktu cintaku untuk beristirahat
Karena aku cinta
.
.
.
.
.
#jejakHijaumu #adopsiBibit #alamsehatlestari #asri #anjasmoro #pegununganAnjasmoro #watucandi #jombang #samigaluh #pendakipeduli #pendakiLestari #exploreJombang #coronavirus #covid
Comments
Post a Comment
Please enter ur comment here...-.~